nafsu yang saat ini menjadi ideologi...
nafsu yang ikut memakai jubah kebenaran..
dimana cahaya...
kenapa redup seketika..
keluarlah mutiara...
jangan diam sepi sendiri..
agar cahaya memedar seketika...
dalam bias sejuk di hati gersang itu..
apa yang salah padamu?
kenapa masih menanti?
apa yang kau harap disitu?
kenapa tak keluar dari mimpi?
lihat mereka itu..
pecah sama rata...
buyar kemana mana..
yang lain di hantamnya...
pecah juga sama rata..
terus begitu mereka...
buyar hingga sirna..
apa sunyi membuat sepi?
kenapa tenggelam dalam ramai?
apa riuh larut sendiri?
kenapa tak pernah perduli?
jangan kau larang aku menemuimu..
hanya karena si pembenci mencaci maki...
biarkan airmata mengalir..
agar sejuknya memadamkan api derita...
jika kata dapat melukai tubuh..
banyak luka oleh pengadu domba...
-vq-
nafsu yang ikut memakai jubah kebenaran..
dimana cahaya...
kenapa redup seketika..
keluarlah mutiara...
jangan diam sepi sendiri..
agar cahaya memedar seketika...
dalam bias sejuk di hati gersang itu..
apa yang salah padamu?
kenapa masih menanti?
apa yang kau harap disitu?
kenapa tak keluar dari mimpi?
lihat mereka itu..
pecah sama rata...
buyar kemana mana..
yang lain di hantamnya...
pecah juga sama rata..
terus begitu mereka...
buyar hingga sirna..
apa sunyi membuat sepi?
kenapa tenggelam dalam ramai?
apa riuh larut sendiri?
kenapa tak pernah perduli?
jangan kau larang aku menemuimu..
hanya karena si pembenci mencaci maki...
biarkan airmata mengalir..
agar sejuknya memadamkan api derita...
jika kata dapat melukai tubuh..
banyak luka oleh pengadu domba...
-vq-